Kamis, 28 April 2011

PARIWISATA BALI : TETAP OPTIMIS, MESKI SEMPAT KRITIS

Wanita cantik tinggi besar, berkulit putih kemerahan, berhidung mancung, bermata biru dan berambut pirang itu tampak berseri-seri begitu menginjakkan kaki di bandara Ngurah Rai. Kelelahan tampak di wajahnya, tapi seolah tidak dirasakannya meski habis menempuh jarak ribuan kilometer. Yah…. akhirnya mimpinya untuk mengunjungi Pulau Dewata ini kesampaian juga. Sudah begitu lama keinginan itu dia pendam, sekarang tibalah saatnya.

Wanita itu bernama Anne, warganegara Australia. Di sela-sela kesibukannya, dia menjadwalkan berlibur ke Bali sejak 2 tahun lalu. Sebenarnya tahun kemarin dia berniat berangkat. Namun ledakan bom di sebuah caf? di Bali membuatnya menunda rencananya. Sekarang dia benar-benar ada di sini. Tidak, dia tidak takut akan terjadi ledakan bom lagi, dia percaya Bali sekarang benar-benar sudah aman. Dan sudah pulih. So… it’s time to enjoy life.







Bersama beberapa rekannya, Anne datang ke Bali, untuk menikmati keindahan sunset, keindahan pantai Kuta, kehangatan cuaca di Bali juga keunikan budaya lokal masyarakat Bali. Mereka berniat menghabiskan seminggu dari masa liburnya di sini.


Memang, kalau kita amati, persentase wisatawan yang berasal dari Australia termasuk tiga besar, disamping Jepang dan Taiwan, dan ada kecenderungan jumlah mereka semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini merupakan perkembangan yang menggembirakan.


Bulan Juli, Agustus dan September selalu merupakan peak season kunjungan wisatawan asing ke Bali karena pada bulan-bulan tersebut sebagian besar wisatawan asing tersebut menjalani masa liburan musim dingin.


Selama Januari sampai dengan Agustus 2002 jumlah wisatawan terbanyak berasal dari Jepang mencapai 217.884 orang (22,72%), diikuti Taiwan dan Australia masing-masing sebanyak 136.055 orang (14,19%) dan 123.286 orang (12,85%).


Ledakan bom di Sari Klub beberapa waktu lalu memang menyisakan kepedihan bagi sebagian orang, baik yang secara langsung mengalami sendiri ataupun yang memiliki hubungan dengan korban, namun tidak menyusutkan minat sebagian wisatawan lain yang memang memendam keinginan untuk mengunjungi Pulau Dewata ini. Akankah kondisi ini terus berlanjut? Selama kita mampu menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kita memang aman, sepertinya bukan merupakan angan-angan kosong.

(admin)

0 komentar: