Minggu, 28 Agustus 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA


BAB I

 A. Kegiatan Menyimak dan Memahami Informasi Nonverbal

                        Menyimak merupakan salah satu berbahasa yang yang dapat menambah atau memperluas pengetahuan.
            Berdasarkan caranya, menyimak terdiri atas beberapa macam disimak. Yakni, seperti, berikut:
            1. Menyimak Intensif
                menyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalami bahan yang disimak.
            2. Menyimak Ekstensif
                menyimak memahami secara sepintas dan umum dalam garis-garis besar atau butir-butir penting tertentu.
            3. Menyimak untuk Belajar
                melalui kegiatan radio, televisi, dan sebagainya  menyimak, seseorang mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan. misalnya, para siswa menyimak ceramah guru bahasa indonesia, para siswa                        mendengarkan suara.
            4. Menyimak untuk Menghibur
                menyimak sesuatu untuk menghibur dirinya. misalnya, menyimak pembacaan cerita-cerita lucu, pertunjukan sandiwara, film, dan sebagainya.
            5. Menyimak untuk Menilai
                menyimak untuk mendengarkan, memahami isi simakan, menelaah, mengkaji, menguji, dan membandingkan dengan pengalaman serta pengetahuan menyimak.
            6. Menyimak Diskriminatif
                menyimak untuk membedakan bunyi suara. alam belajar bahasa inggris, misalnya siswa harus dapat membedakan bunyi (i) dan (i:).
            7. Menyimak Pemecahan Masalah
                menyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analisis yang disampaikan oleh si pembicara.
           
            Untuk mengungkapkan kembali informasi simakan yang diterima dengan baik dan memadai, kita dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
           
            1. Perhatikan judul wacana yang akan dilisankan
            2. Catatlah kata-kata kunci yang dianggap penting berupa frasa atau klausa.
            3. Catatlah ide-ide pokok setiap paragraf.
            4. Catatlah fakta-fakta atau data angka, persentase, atau perbandingan.
            5. Uraikan kembali dalam bentuk ikhtisar berdasarkan data-data yang dicatat.

            Informasi hasil simakan dapat dikemukakan atau disampaikan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. informasi verbal berwujud uraian, ulasan, atau penjelasan dan dapat disampaikan secara lisan maupun        tulisan.

            Informasi berbentuk nonverbal cenderung bersifat visual, berupa bentuk atau gambar serta garis-garis yang memiliki ciri-ciri tersendiri dan cenderung perlu pengamatan lebih khusus. Contohnya: grafik denah, bagan, diagram, atau matriks.


1. Grafik
            Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
           
            a. Grafik batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai untuk menekankan adanya perbedaan tingkatan atau nilai berupa aspek.
            contoh grafik batang
:
           

            b. Grafik garis adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang dihubungkan dari titik-titik data secara berurutan.
            grafik ini dipakai untuk menggambarkan perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu.
            contoh grafik garis:

           

            c. Grafik lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase dari nilai total atau seluruhnya.
            contoh grafik lingkaran:


2. Diagram
            Diagram adalah (gambaran buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu. Bentuk-bentuk diagram antara lain adalah diagram arus (bagan alur), diagram balok, diagram gambar,diagram garis, diagram lingkaran, diagram cabra, dan diagram pohon.
            contoh diagram:


3. Tabel
            Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar dan sejumlah data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis       pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
            contoh :



4. Bagan
            Bagan adalah gambaran secara analisis atau terurai tentang proses yang terjadi di alam, teknologo,dan masyarakat manusia. Bagan digunakan untuk membantu memperjelas proses kerja.
            contoh bagan:


5. Peta
            Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukan letak tanah, laut, sungai, gunung-gunung, dan sebagainya atau reprensentasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, batas,    sifat, permukiman, dan sebagainya.
            contoh peta:


6. Denah
            Denah adalah gambar yang menunjukan letak kota, jalan, peta, atau gambar rancangan bangunan.
            contoh denah:


7. Matriks
            Matriks adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian yang diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
            contoh matriks:


            B. Pengalihan Informasi Verbal menjadi Nonverbal
           
            Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengalihkan atau mengubah informasi verbal ke informasi nonverbal, adalah sebagai berikut.

            1. Perhatikan dengan saksama isi informasi verbal yang ingin  diubah.
            2. Perhatikan data-data berupa lambang, satuan atau angka-angka serta perbandingannya untuk menentukan bentuk visual yang efektif, apakah grafik,tabel, diagram dan yang lainnya.
            3. Catatlah hal-hal pokok tau inti dari informasi yang disimak.
            4. Buatlah bentuk nonverbal yang tepat untuk mengungkapkan informasi tersebut.
            5. Gambar, bagan, atau grafik dibuat dengan baik,benar, tepat dan seimbang dengan isi.
            6. Tentukan warna, lambang,atau bentuk untuk menggambarkan atau membedakan data-datanya.
           

            C. Menyampaikan Pendapat melalui Simpulan secara Dedukatif dan Indukatif
                        Menyampaikan simpulan dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyampaian harus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Simpulan yang disampaikan dapat diperoleh dari informasi lisan maupun tulisan baik informasi lisan yang bersifat verbal maupun informasi tulisan yang berbentuk nonverbal. Simpulan dapat disertakan dengan opini atau pendapat.
                        Opini adalah pandangan berdasarkan ideologi atau sikap seseorang dalam memberikan suatu wawasan terhadap objek atau peristiwa.Opini juga dapat disebut juga pendapat seseorang. Antonim dari opini adalah fakta. Fakta bersifat objektif, merupakan kenyataan bersifat konkret dan dapat dibuktikan kebenarannya.

BAB II

MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI PERINTAH YANG DIUNGKAPKAN ATAU YANG TIDAK DALAM KONTEKS BEKERJA

A. Pengertian dan Ciri Kalimat Perintah
            Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu atau kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya.
Ciri-ciri kalimat  perintah adalah seperti berikut.

1. Menggunakan partikel -lah.
Contoh:
a. Pergilah dari sini!
b. Cepatlah kamu mandi!
c. Bantulah adikmu!

2. Berpola kalimat inversi (PS).
Contoh:
a. Ambilkan buku itu!
b. Santaplah makanan itu!

3. Menggunakan tanda seru(!) bila digunakan dalam bahasa tulis.
Contoh:
a. Pergilah dari sini!
b. Ayo masuk!
c. Pulanglah!

4. Kalimat perintah jika dilisankan berintonasi menaik di awal dan berintonasi rendah di akhir.
Contoh:
a. Bawa barang-barang itu kemari!
b. Selesaikan tugasmu!

B.Jenis-jenis Kalimat Perintah

1. Kalimat Perintah Biasa
Contoh:
a. Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi mobil!
b. Antarkan surat ini kepada pak RT sekarang juga!

2. Kalimat Perintah Ajakan
Contoh:
a. Marilah kita gunakan tekstil buatan dalam negeri demi menyukseskan program pemerintah.
b. Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan kita menjadi sehat.

3. Kalimat Perintah Larangan
Contoh:
a. Jangan membuang sampah di sini.
b. Jangan dekati tempat itu.

4. Kalimat Perintah Permintaan/Larangan
Contoh:
a. Saya berharap Anda hadir di acara itu.
b. Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu.

5. Kalimat Perintah Permohonan
Contoh:
a. Saya mohon kamu bisa datang di acara pesta ulang tahunku.
b. Kami mohon kepada-Mu,ya tuhan tunjukkanlah jalan yang lurus yang engkau ridhoi.

6. Kalimat Perintah Pembiaran
Contih:
a. Biarlah aku yang membawa barang itu.
b. Biarkan dia pergi sendiri.

7. Kalimat Perintah Sindiran
Contoh:
a. Maju kalau kamu berani
b. Ambil saja kado yang kauberikan kalau kau tidak malu terhadapnya.

8. Kalimat Perintah yang Menurut Proses atau Langkah Kerja
Contoh:
a. Urutlah dari nomor kecil hingga nomor yang besar.
b. Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh.

9. Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita
Contoh:
a. Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus kegiatan itu.
b. Terima kasih anda tidak menolak untuk menjadi pembawa acara pada malam reuni nanti.



            Kalimat perintah beragam jenisnya mulai dari yang kasar sampai yang halus. Bahkan karena halusnya sering orang tidak menyadari bahwa hal tersebut berupa perintah.

1. Menggunakan kata-kata seperti mohon,tolong,sudilah,harap,silakan,hendaknya,sebaiknya.
Contoh:
a. Mohon kembalikan buku itu di meja saya.
b. Silakan masuk.
c. Tolong buatkan kopi untuk saya.
d. Hendaknya kamu pulang sekarang.
e. Harap datang tepat waktu.
 f. Sebainya cepat bawa adikmu ke rumah sakit
g. Sudilah Anda membantu saya menyelesaikan tugas ini.

2. Menggunakan partikel -lah
Contoh:
a. Berangkatlah lebih halus dari pada berangkat

3. Pengubahan ke struktur tanya
Contoh:
- Apakah tidak ada petugas piket yang menghapus papan tulis?

4. Pengubahan ke struktur berita.
- Panitia sangat gembira jika bapak/ibu berkenan hadir pada acara perpisahan.




C. Berbagai Respons terhadap Perintah

            Langkah yang perlu kita tempuh dalam menanggapi perintah adalah sebagai berikut.
1. Membaca kembali isi perintah secara hati-hati,teliti, dan saksama.
2. Merumuskan/menuliskan kembali isi perintah.
3. Isi perintah ditulis dalam bentuk kerangka/bagan sehingga mudah dipahami.
4. Membuat perencanaan dalam bentuk kerangka/tabel/bagan/segala kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka memenuhi perintah.
5. Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kegiatan yang telah disusun.




BAB IIIMEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS DALAM KONTEKS BEKERJA

  1. Mengenal Bentuk Perintah Kerja Tertulis

            Berdasarkan jenisnya, bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi:
(1) himbauan / larangan, misalnya himbauan menjadi akseptor RB, larangan membuang sampah;
(2) petunjuk, misalnya petunjuk penggunaan suatu barang;
(3) peraturan, misalnya  peraturan berlalu lintas, peraturan waktu berkunjung;
(4) pedoman, misalnya pedoman penulisan karya ilmiah;
(5) undang-undang, misalnya undang-undang tentang penyalahgunaan narkoba, undang-undang pendidikan.


  1. Model- Model Surat Berisi Perintah Kerja

            Surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis.surat dipandang sebagai alat komunikasi tertulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. Selain itu, surat juga berfungsi sebagai alat bukti tertulis, alat bukti historis, alat pengingat, duta organisasi, dan pedoman kerja.

            Surat yang berhubungan dengan pekerjaan di sebut surat dinas atau surat resmi. surat ini umumnya berisi informasi, ketentuan, atau perintah kerja yang dapat dijadikan pedoman bagi karyawan pada suatu lembaga, instansi, atau perusahaan. Model surat yang berisi informasi kerja atau perintah kerja,antara lain surat perintah, surat edaran,memorandum, pengumuman, dan disposisi.

1. Surat Perintah
            Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan kepada bawahan yang berisi petunjuk yang harus dilakukannya. Surat perintah berlaku sementara dan berakhir setelah tugas yang di perintahkannya selesai dilaksanakan serta melaporkan hasil pekerjaan tersebut kepada pimpinan.

            Surat perintah terdiri atas
            (1) kepala surat
            (2) pembukaan
            (3) isi surat perintah
            (4) kaki surat/bagian akhir surat

2. Surat Edaran
            Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditunjukan kepada pejabat/pegawai. Surat edaran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnya kebijakan pimpinan, petunjuk mengenai tata cara pelaksanaan, atau peraturan perundang-perundang.
            Ada dua macam bentuk dan sifat surat edaran, yaitu surat edaran umum dan surat edaran khusus. Surat edaran khusus ditunjukan kepada orang atau pejabat tertentu dan seperti surat dinas biasa.

            Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.
(1) Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya.
(2) No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
(3) Perkataan "Edaran" biasanya ditulis di tengah
(4) Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat
(5) Kaki surat: salam penutup serta nama penanggung jawab edaran.


3. Surat Pengumuman
            Pengumuman berasal dari kata "umum", mendapat konfiks pe-an dan bunyi sengau  ng. Kata dasar umum mempunyai arti seluruh atau orang banyak. Mengumumkan berarti memberitahukan atau memaklumkan. Pengumuman berarti pemberitahuan kepada orang banyak tentang sesuatu masalah agar diketahui dan dilaksanakan oleh orang banyak yang berkepentingan. Berdasarkan sifat dan asalnya, pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.

(1) Pengumuman lisan, yaitu disampaikan secara oral komunikasi, penyampaiannya dapat melalui pesawat telepon atau pengeras suara (sound system).
(2) Pengumuman tertulis, yaitu pengumuman dalam bentuk tulisan, yang disampaikan melalui telegram, surat kawat, telex, surat kabar, majalah, papan pengumuman, dan lain-lain.
(3) Pengumuman dari instansi dan surat pengumuman bukan dari instansi.
            Surat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan tentang masalah yang perlu di ketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan pengumuman tersebut.
            Surat pengumuman dapat disebarkan dengan beberapa cara, diantaranya:
(1) menyebarkannya sebagai surat edaran
(2) memasangnya di papan-papan pengumuman, dan
(3) memasangnya di koran-koran sebagai iklan.

4. Memo atau Memorandum
            Memorandum biasa digunakan untuk surat menyurat secara intern dalam lingkungan kantor. Memo dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antara pejabat yang setaraf. Isi memo singkat, dan mudah agar cepat dipahami. Memo umumnya berisi peringatan, arahan, penerangan, perintah, pertanyaan, dan lain sebagainya.
            Penulisan memo dapat di ketik atau ditulis tangan. Isi memo umumnya tidak lebih dari 10 baris. Bagian-bagian memorandum meliputi sebagai berikut:
a. Ciri Bentuk
            Terdiri atas dua bagian, yaitu kepala memo dan isi memo. Kepala memo berisi
            (1) pihak yang dituju
            (2) pengirim memo
            (3) perihal memo
            (4) tanggal pengirim memo
            (5) paraf dan nama pengirim

b. Ciri Isi
            Isi memo disampaikan dengan bahasa singkat. Penulisan memo harus langsung menyampaikan pesan atau perintah dengan kalimat pendek dan tegas. karena peredarannya yang terbatas, memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor.

Keterangan:
a. Kop surat memo
b. Tanggal surat memo
c. Judul memo
d. Alamat memo
e. Pengirim memo
f.  Perihal pokok memo
g. Isi memo
h. Tanda tangan dan nama terang pengirim memo


5. Disposisi
            Lembaran disposisi adalah lembaran kertas yang disediakan oleh agendaris untuk diisi oleh pimpinan tentang tindak lanjut surat yang masuk. Dengan kata lain, disposisi adalah catatan berupa saran /tanggapan/intruksi setelah surat dibaca oleh pimpinan.
            Disposisi dibedakan menjadi dua macam:
1. Disposisi langsung, yaitu disposisi yang langsung di tulis pada lembaran surat,dan
2. Disposisi tidak langsung, yaitu disposisi yang dituliskan pada lembaran tersendiri (lembaran disposisi)

C. Menindak Lanjuti Perintah Kerja Tertulis
            Hal-hal yang perlu dilakukan saat menerima perintah kerja tertulis, ialah seperti berikut.
1. Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati, dan saksama.
2. Membuat catatan informasi penting kerja tersebut
3. Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan perintah
4. Merancang bagan atau prosedur kerja yang di perintahkan.
5. Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kerja.



BAB IV

MEMBACA UNTUK MEMAHAMI MAKNA KATA, BENTUK KATA UNGKAPAN,
A.  Klasifikasi Kata Berdasarkan Kelas Kata
Kata merupakan unsur  yang sangat penting dalam membangun suatu kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan kelas kata atau jenis katanya. BAB IV


                Secara umum kelas kata terdiri atas 5 macam,yaitu:
1.       Kata kerja(verba)
2.       Kata sifat(adjektif)
3.       Kata keterangan (adverbia)
4.       Kata benda(nomina), kata ganti(pronomina), kata bilangan (numeralia)
5.       Kata tugas
1.Kata Kerja (Verba)
                Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan . Suatu kata dapat dikatakan kelas kata kerja apabila memenuhi persyaratan berikut.
1.       Dapat diikuti oleh gabungan kata (frasa) dengan + kata sifat
Contoh :
               Pergi (Pergi dengan gembira)
               Tidur(Tidur dengan nyenyak)
2.       Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah.
Contoh :
(Akan )mandi
(sedang)tidur
3.       Dapat diingkari dengan kata tidak.
Contoh :
        (Tidak) makan
        (tidak) lihat
4.       Berawalan me- dan ber –
Contoh:
Melatih
Melihat
Merakit
2.Kata Sifat (Adjektiva)
            Kata sifat adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan sesuatu, misalnya keadaan orang, binatang,bunda. Kata sifat berfungsi sebagai predikat.
            Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata sifat apabila memenuhi persyaratan berikut.
1.       Dapat diawali dengan kata sangat,paling,dan diakhiri dengan kata sekali.
Contoh :
                Indah (sangat indah/indah sekali)
2.       Dapat diberi awalan se- dan ter-.
Contoh :
                Luas  (seluas/terluas)
                Bodoh (sebodoh/terbodoh)
3.Dapat diingkari dengan kata  tidak.
Contoh:
                Murah (tidak murah)
                Sulit (tidak sulit)
3.Kata  Keterangan (adverbial)
                Kata Keterangan atau Adverbia adalah kata yang member keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.
                Macam-macam adverbia
1.       Adverbial Dasar bebas,
misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling, pernah, pula, saja, dan saling.
2.       Adverbia  Turunan terbagi atas 3 bentuk berikut.
a.       Adverbia Reduplikasi, misalnya : agak – agak, lagi-lagi, lebih-lebih, paling-paling.
b.      Adverbia  gabungan, misalnya : belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
c.       Adverbia  yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya, sebenarnya,  secepat-cepatnya.






4.Kata Benda (Nomina ),Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia)
4.1. Kata Benda
                Kata Benda adalah kata yang mengacu pada benda , orang, konsep, ataupun pengertian yang berfungsi sebagai objek dan subjek.
                Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata benda apabila memenuhi persyaratan berikut.

1.       Dapat diikuti oleh  frasa yang+sangat.
Contoh :
                Mobil (mobil yang bagus / mobil yang bagus )
                Pemandangan (pemandangan yang indah / pemandangan yang sangat indah)
2.       Berimbuhan pe-,- an, pe- / -an, per- / -an,ke- /-an.
Contoh :
Permainan
Pertunjukan
Kesehatan
3.       Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh :
        Saya (bukan saya)
        Roti (bukan roti)
        Gubuk (bukan gubuk)
4.2. Kata Ganti (Pronomina)
Kata Ganti atau Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.
Contoh :
Aku sudah mencoba membujuknya.
Kami sangat berharap kepada kalian.
4.3. Kata Bilangan(numeralia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Contoh :
                Ibu membeli gelas selusin
                Ia mendapat peringkat pertama di kelasnya


5.    Kata Tugas
Kata tugas dapat di rinci menjadi empat jenis kata, yaitu(1) kata depan,(2)kata sambung, (3)kata sandang, (4) kata seru, (5) partikel
1.      Kata Depan (Preposisi)
Kata depan adalah kata yang menghubungkan dua kata atau dua kalimat
            Contoh:
Di (sebelah) utara = menunjuk arah
Ke timur = menunjuk arah
Dari pasar = menunjuk tempat
Pada hari senin = menunjuk waktu
2.      Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata ; frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.
            Contoh: Adik dan kakak
Makan atau minum
Tidak makan, tetapi minum
3.      Kata Sandang
Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.
            Contoh:
Sang guru (sang bermakna tunggal)
Para pemain (para bermakna jamak)
Si cantik (si bermakna netral)
4.      Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru adalah tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.
            Contoh: Aduh, kakiku sakit sekali.
                        Astaga, mengapa kamu berani mencuri ?
                        Ayo, jangan putus asa.
            Kata yang di cetak miring adalah kata seru. Contoh lain kata seru adalah hai, nah, oh, celaka.
5.      Partikel
Partikel adalah kategori atau unsure yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimatdalam komunikasi.unsur ini digunakan dalam kalimat Tanya, perintah, dan pernyataan,(berita).
            Contoh partikel: lah, tah, kah, pun, deh, dong, dan kek,
B.Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuk Kata
 Dari segi bahasa, kata dapat dibedakan atas empat macam,yaitu:
1.      Kata dasar
2.      Kata turunan
3.      Kata ulang
4.      Kata majemuk
1.    Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang tidak berimbuhan atau yang belum di berikan awalan, akhiran, sisipan, dan penggabungan awalan akhiran.
2.    Kata Turunan
Sebuah kata dapat menyampaikan beberapa pengertian melalui bentuk-bentuknya. Dari satu kata pula, kita dapat membuat atau mengembangkannya menjadi beberapa kata turunan. Dari kata turunan tersebut, kita dapat mengungkapkan satu bahkan bebrapa ide/perasaan.Contoh
Kata asal verba
pelaku
proses
Hal/tempat
perbuatan
hasil
Asup
Pengasup
Pengasuhan
-
Mengasuh
Asuhan
Baca
Pembaca
Pembacaan

Membaca
Bacaan
Bangun
Pembangun
Pembangunan

Membangun
Bangunan
Buat
Pembuat
Pembuatan
Perbuatan
Membuat
Buatan
Cetak
Pencetak
Pencetakan
Percetakan
Mencetak
Cetakan
Edar
Pengedar
Pengedaran
Pengedaran
Mengedar
Edaran
Potong
Pemotong
Pemotongan
Perpotongan
Memotong
Potongan
Sapu
Penyapu
Penyapuan
persapuan
Menyapu
Sapuan
Tulis
Penulis
Penilisan

Menulis
Tulisan
Ukir
Pengukir
Pengukiran

Mengukir
Ukiran
impor
Pengimpor
pengimporan

meimpor
iomporan

3. Kata Ulang
            Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan bentuk baik seluruh kata maupun sebagian. semua kata ulang wajib ditulis dengan memakai tanda penghubung (-)
Contoh:
            lauk-pauk                                mondar-mandir
            anak-anak                               porak-poranda
            berjalan-jalan                         biri-biri
            gerak-gerik                             kupu-kupu                  
            dibesar-besarkan                    laba-laba
            huru-hara

Macam-macam kata ulang
1. Ulangan seluruh kata dasar
Contoh:
            anak-anak                               meja-meja
            buku-buku                               ibu-ibu
            main-main                              makan-makan

2. Ulangan kata dengan memberi imbuhan
Contoh:
            berjalan-jalan                         bermanja-manja
            dibesar-besarkan                    dipukul-pukulkan
            berlari-lari                              menarik-narik

3. Ulangan seluruh kata,namun terjadi perubahan suara pada kata yang kedua
Contoh:
            gerak-gerik                             caci-maki
            mondar-mandir                                  compang-camping
            huru-hara                                terang-benderang
            bolak-balik                              carut-marut
            lauk-pauk

4. Ulangan seluruh kata yang dinamakan kata asal
Misalnya:
            anai-anai                                 ubur-ubur
            kunang-kunang                                   lobi-lobi
            kupu-kupu                               mata-mata
            agar-agar

4. Kata Majemuk
            Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu pengertian.
Contoh:
            duta besar                               buku sejarah baru
            kereta api senja utama                       kereta api cepat luar biasa
            meja tulis guru                                    lapangan udara
            rumah makan                         rumah sakit jiwa
            terjun payung                          siap tempur
           
            contoh di atas menunjukan bahwa kata dasar majemuk dapat sendiri dari gabungan dua kata, tiga kata, empat kata,lima kata bahkan dapat lebih. Hal terpenting adalah gabungan kata-kata itu harus menunjuk kepada satu arti dan tidak melebihi batas fungsi sebagai kata.
            Cara penulisan kata majemuk ada yang terpisah atas dua kata atau lebih, seperti contoh tadi (duta besar, rumah makan) dan ada yang ditulis serangkai ??(jika hubungan kedua kata sudah sangat padu).
Contoh:
            matahari                                 kacamata
            sapu tangan                            beasiswa
            olahraga                                  antarkota

C. Klasifikasi Kata Berdasarkan Makna Kata

1. Makna Kata Berdasarkan Hubungan Referensial

Makna kata ini dibedakan menjadi:
a. Makna Denotatif
            Makna denotatif adalah makna yang paling dekat dengan bendanya (makna konseptual), atau kata yang mengandung arti sebenarnya.
Contoh:
1. Bunga mawar itu dipetik sita dan disuntingkan di rambutnya.
2. Untuk menafkahi kedua anaknya, ia menjual sayuran di pasar.
3. Penjual menawarkan barang kepada pembeli
4. bajunya basah kuyup terkena keringat.

b. Makna Konotatif
            Makna konotatif ialah makna  kiasan atau diartikan makna yang cenderung lain dengan benda nyata (makna kontekstual)disebut juga makna tambahan.
Contoh:
1. Ayahnya mendapat kursi sebagai anggota dewan.
    kursi artinya jabatan/kekuasaan
2. Hatiku berbunga-bunga setelah anakku mendapat juara pertama.
    berbunga-bunga artinya gembira
3. Sekarang ia bekerja di tempat yang basah.
    basah artinya selalu menghasilkan uang

            Dalam pengertian lain makna konotasi berkaitan dengan cakupan makna halus dan cakupan makna kasar.

Contoh cakupan makna halus
1. Neneknya sudah meninggal dua hari yang lalu.
2. Istri Pak Dadang seorang perawat di rumah sakit pusat.
3. Ibunya Rosita sedang hamil lima bulan.
4. Mari kita doakan para pahlawan yang telah gugur agar arwahnya diterima oleh Allah.

Contoh cakupan makna kasar.
1. Pamannya sudah mampus seminggu yang lalu.
2. Kakakku sedang bunting, dia harus berhati-hati.
3. Bininya seorang dokter.
4. Pahlawan telah mati di medan laga.

c. Makna Idiomatik (ungkapan)
            secra umum berarti gabungan kata yang memberi arti khusus atau kata-kata yang dipakai dengan arti lain dari arti yang sebenarnya.
Ungkapan dapat juga diartikan makna leksikal yang dibangun dari beberapa kata, yang tidak dapat di jelaskan lagi lewat makna kata-kata pembentuknya.
Contih:
            - ringan tangan                                   = rajin bekerja, suka memukul
            - gerak langkah                                   = perbuatan
            - dipeti-eskan                          = dibekukan atau tidak digunakan
            - tertangkap basah                  = terlihat saat melakukan
            - gali lubang tutup lubang      = pinjam sini, pinjam sana
            - banting stir                           = mengubah haluan
            - jantung hati                          = kekasih
           
           
Ungkapan berfungsi menghidupkan, melancarkan serta mendorong perkembangan bahasa indonesia supaya dapat mengimbangi perkembangan kebutuhan bahasa terhadap ilmu pengetahuan,dan keindahan sehingga tidak membosankan. Tata bahasa ibarat kebun, ungkapan ibarat kembang-kembangnya. Dilihat dari bentuk dan prosenya, ungkapan dapat diperinci ke dalam beberapa jenis berikut.

1. Menurut jumlah kata
            a. Dua kata
               - mencari ilham                   = berusaha mencari ide baru
               - bercermin bangkai                        = menaggung malu

            b. Tiga kata atau lebih
               - diam seribu bahasa                       = membisu
               - hutangnya setiap helai bulu          = tak terhitung banyaknya

2. Menurut zaman
            a. Ungkapan lama
               - matanya bagai bintang timur       = bersinar,tajam
               - rambutnya bagai mayang mengurai        = ikal,keriting
               - berminyak air                    = berpura-pura
           
            b. Ungkapan baru
               - ranjau pers                                    = undang-undang pers
               - berebut senja                     = siang berganti malam
               - ranum dunia                                  = penyebab kesulitan

3. Menurut asalnya
            a. Ungkapan berasal dari bahasa asing
               - black sheep                                    = kambing hitam
               - over nemen                                   = mengambil oper
               - side effect                          = akibat samping
            b. Ungkapan berasal dari bahasa daerah
              - soko guru                            = suri tauladan
              - anak bawang                                  = yang tidak diutamakan

Makna Kata Berdasarkan Hubungan Antarmakna
a.      Sinonim
Sinonim ialah pasangan kata atau kelompok kata yang mempunyai arti mirip atau hamper sama.
Contoh sinonim dengan kata yang sama maknanya.

-          Bung Hatta telah wafat. (telah = sudah)
-          Kita merdeka karena jasa bung hatta. (karena = sebab)
-          Bung Hatta sangat berjasa. (sangat = amat)
                        Contoh :beberapa kata yang memiliki kemiripan makna:
-          Tepat dimuka gedung kantor pos jaklarta berdirilah sebuah kompleks    bangunan kuno yang kukuh
-          Persis dibangunan kantor pos Jakarta kota tertancaplah sebuah kawasan bangunan kolot yang kuat
Makna kalimat 1 dan 2 sama. Namun kalimat 1 lebih jelas isinya, kalimat 2, pilihan katanya kurang tepat sehingga pembaca / pendengar menjadi ragu menafsirkan maknanya.
b.      Antonim
Antonim adalah kata-kata yang berlawanan maknanya/berlawanan.
Contoh :
 a) Sejak sakit batuk, ia pantang minum es.
      Ia harus meminum obat itu sesuai yang di anjurkan oleh dokter
b) Aksi penebangan pohon merupakan perusakan hutan.
Pemerintah menghimbau agar warga melestarikan hutan.


Terdapat beberapa perbedaan antara kata-kata yang berantonim oposisi antar kata dapat berbentuk seperti berikut.

a.      Oposisi kembar
Contoh :
-          Laki-laki-perempuan
-          Jantan-betina
-          Hidup-mati
b.      Oposisi majemuk
Contoh :
-          Baju-merah
-          Sapu-tangan
c.       Oposisi gradual
-          Kaya- miskin
-          Panjang-pendek
d.      Oposisi relasional (kebalikan)
Contoh :
-          Orangtua-anak
-          Guru murid
-          Member-menerima
e.      Oposisi inversi
Contoh :
-          Jual-beli
-          Pulang-pergi
f.        Oposisi komplementer
Contoh :
-          Mur-baut
-          Kompor-minyak
g.      Oposisi inkompabilitas
Contoh :
-          Merah-hijau
h.      Oposisi hierarki
Contoh :
-          Camat lurah.

c.       Himpunan
Himponim adalah kata yang memiliki hubungan hierarkis dengan beberapa kata yang lain.Hubungan yang hierarki ini terdiri atas satu kata yang merupakan induk (hipernim), yang memiliki semua komponen yang menjadi unsur bawahannya (himponim). Proses himponim dan hipernim menimbulkan istilah kata umum dan kata khusus.
Kata umum dipakai untuk mengungkapkan gagasn umum, sedangkan kata khusus digunakan untuk perinciannya. Jadi, kata umum untuk semua hal, sedangkan kata khusus diterapkan untuk hal tertentu saja. Contoh penggunaan kata umum dan khusus dalam kalimat  seperti berikut.
1.      Pukul 07.00 WIB bel berdering cukup keras.
Berdering (kata khusus), biasanya digunakan untuk bunyi bel. Kata umunya ialah bunyi. Kata bunyi bisa digunakan untuk semua suara benda/sesuatu.
2.      Untuk menyambut tahun baru, Ibu merangkai melati dan mawar.
Kata melati dan mawar merupakan kata khusus. Kata umumnya ialah bunga.
Berdasarkan contoh penggunaan kata umum dan kata khusus di atas cermatilah kata umum dan kata khusus pada tabel berikut ini.
Kata Umum
Kata khusus
melihat
Memandang, menonton, meratap, menyaksikan, menengok, mengintip
mamalia
Sapi, kambing, kucing
Pola hidup
Berfoya-foya, boros, irit, mewah, sederhana
musik
Jazz,rock, keroncong
kendaraan
Mobil,motor, bus
membawa
Menjinjing, memikul, memanggul, menenteng, menggendong
memotong
Memenggal, mengiris, menebang, memancung, menggergaji







D. Penggunaan Kamus dalam Mencari Bentuk, Kategori, dan Makna Kata
        Kamus dapat membantu seseorang untuk mencari variasi bentukan kata, kelas kata dan conttoh-contoh pemakaiiannya, termasuk pelafalan, pedoman kata, dan bentuk ungkapannya. Kamus disususn berdasarkan abjad yang disertai penjelasan tentang makna dan pemakainnya. Di dalam kamus, terdapat keterangan tentang hal-hal berikut.
1.      Label bidang ilmu, contoh: Adm (administrasi dan kepegawaian ), Anat (anatomi) Ark (arkeologi).
2.      Dialek, contoh Jw untuk Jawa, BT untuk Batak, Ar untuk Arab, Bld untuk Belanda.
3.      Ragam bahasa, contoh cak untuk cakapan,hor untuk ragam hormat, kas untuk ragam kasar.
4.      Penjelasan makna, contoh berlari: berjalan kencang,
5.      Label kelas kata, contoh a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), v (verba)

E. Bentuk Kata/Frasa Baru
            Kata adalah satuan terkecil dari tata bahasa yang bermakna. Makna kata merupakan perwujudan kesatuan perasaan dari fikiran yang disampaikan lewat bahasa. Dari satu kata, dapat kita bentuk belasan kata turunannya bentuk berimbuhan tersebut menunjukan pertalian yang teratur antara bentuk dan maknanya.Paradigma artinya pembentukan kata mengikuti pola atau contoh yang sudah ada, sedangkan analogi membandingkan pola yang sudah ada pada dasarnya keduanya sama.

Bentuk Dasar
Makan
Pelaku
Proses
Hasil
Perbuatan
Poting
Pemotong
Pemotongan
Potongan
Memotong
Cetak
Pencetak
Pencetakan
Cetakan
Mencetak
Lukis
Pelukis
Pelukisan
Lukisan
Melukis
Tanam
Penanam
Penanaman
Tanaman
Menanam
Ajar
pelajar
pembelajaran
ajaran
mengajar

 Contoh pembentukan frasa berdasarkan paradigma atau analogi.
1.      Dari frasa rumah produksi, muncul frasa yang sejenis, yaiti:
-          Rumah singgah
-          Rumah potong
-          Rumah duka
-          Rumah industri
2.      Dari frasa bawah sadar, muncul frasa baru:
-          Bawah umur
-          Bawah standar
-          Bawah tanah
-          Bawah harga
3.      Dari bentukan kata pramugari dan pramuniaga, munculah bentukan kata:
-          Pramuwisma
-          Pramusiwi
-          Pramusaji
-          pramuria
-          Pramuwisata
-          Pramujasa
4.      Dari frasa alih bahasa, timbul frasa:
-          Alih ragam
-          Alih ilmu
-          Alih kuasa
-          Alih haluan
-          Alih teknologi
5.      Dari frasa hari raya muncul frasa baru
-          Jalan raya
-          Pasar raya
-          Panen raya
6.      Dari kata tamu agung muncul:
-          Jaksa agung
-          Upacara agung
-          Hakim agung
-          Jumat agung
7.      Dari gabungan kata angkat topi timbul gabungan kata:
-          Angkat diri
-          Angkat bicara
-          Angkat sampah
-          Angkat sembah
8.      Dari istilah adipati, timbul frasa
-          Adibuana
-          Adikuasaidaya
-          Adikarya
Contoh pembentukan kata yang dipengaruhi oleh imbuhan asing.
-          If    : aktif,agresif
-          Er   : komplementer, parlementer
-          Al   : struktural, normal
-          Is    : teknis, praktis
F. Pemakaian Kata, Frasa, dan Kalimat yang Kurang Tepat
        1. kesalahan penggunaan imbuhan (bentuk kata).
Contoh :
a.      Pintu masuk SMK 3 akan diperlebarkan. (salah)
Pintu masuk SMK 3 akan dilebarkan. (benar).

b.      Jangan dibiasakan mengenyampingkan masalah itu. (salah)
Jangan dibiasakan mengesampingkan masalah itu. (benar)
2.ketidaktepatan pemakaian frasa (kelompok kata).
Contoh:
a.      Untuk sementara waktu, siswa tidak bisa praktik karena ruangan sedang direnovasi. (salah)
Untuk sementara siswa tidak bisa praktik karena ruangan sedang direnovasi.(benar)
b.      Bua parahyangan sudah dinyatakan laik darat.(salah)
Bus parahyangan sudah dinyatakan laik jalan.(benar)
3.kesalahan kalimat
       a. di dalam darah orang itu mengandung virus HIV. (salah)
           darah orang itu mengandung virus HIV. (benar)
untuk membuat kalimat yang cermat kita harus memahami ciri kalimat efektif.Kalimat yang baik atau efektif mempunyai ciri-ciri seperti berikut:
a.      Kepadanan
-          Memiliki Sdan Pdengan jelas
-          Tidak terdapat S ganda
-          Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai dalam kalimat tunggal.
b.      Kepararelan
c.       Kehematan
-          Menghindarkan perjamakan bentuk jamak
-          Penggunaan kata-kata yang berlebihan
d.      Kepaduan (tegas dan lugas)
-          Hindarkan kalimat bertele-tele
e.      Kecermatan.




BAB V
MENGGUNAKAN SECARA LISAN KALIMAT TANYA/PERTANYAAN DA;AM
A.  Pengertian  dan Fungsi Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang disampaikan dengan maksud mendapat jawaban berupa informasi, penjelasan, atau pertanyaan.
Jawaban atas kalimat tanya dapat berbentuk jawaban pendek atau panjang.
            Kalimat tanya berfungsi untuk meminta jawaban berupa penjelasan, untuk menggali informasi untuk klarifikasi, atau konfirmasi .

B.   Jenis Kalimat Tanya
Dilihat dari pemakaian secara lisan maupun kalimat, kalimat tanya dapat dibedakan menjadi kalimat tanya biasa, tanya retoris, kalimat tanya bertujuan untuk klarifikasi atau konfirmasi, dan kalimat tanya tersamar.
1.      Kalimat Tanya Biasa
Salah satu ciri kalimat tanya ialah menggunakan kata tanya. Kata tanya biasanya digunakan untuk pertanyaan yang bertujuan meminta penjelasan atau menggali informasi.

Partikel
Menanyakan
Jawaban yang diinginkan
(-kah)?
Suatu benda/binatang
Ya/tidak/bukan
(-kah)?
Cara/proses
Menjelaskan cara/proses kerja sesuatu
(-kah)?
Jumlah
Menjelaskan jumlahtertentu(yang pasti)
(-kah)?
Waktu
Menjelaskan waktu/kurun waktu tertentu
(-kah)?
Arah/asal
Menjelaskan arah /asal muasal sesuatu
(-kah)?
Tempat
Menjelaskan nama /lokasi/posisi tempat
(-kah)?
Waktu
Menjelaskan waktu/kapan peristiwa terjadi
(-kah)?
Urutan
Menjelaskan urutan ke berapa dari sejumlah angka
(-kah)?
Arah/tujuan
Menjelaskan arah/tujuan yang dituju
(-kah)?
Pilihan
Menjelaskan satu/bebrapa dari sejumlah pilihan
(-kah)?
Alasan
Menjelaskan alasan/sebab terjadinya sesuatu
(-kah)?
Orang/manusia
Menjelaskan nama dan penjelasan seperlunya
(-kah)?
alat
Menjelaskan alat yang digunakan

2.      Kalimat Tanya Retorik
Kalimat tanaya retorik adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak mengharuskan jawaban.
Ciri-ciri pertanyaan retorik
-          Berbentuk pertanyaan dan penegasan
-          Terkadang menggunakan kata tanya
-          Tidak memerlukan jawaban
-          Orang yang bertanya dan yang ditany asama-sama mengetahui jawabannya.
3.      Kalimat Tanya untuk Konfirmasi dan Klarifikasi
Kita perlu mngajukan jawabannya cukup perkataan ya atau tidak, atau ya atau bukan. Beberapa hal yang menandai bentuk pertanyaan untuk konfirmasi atau klarifikasi, yaitu seperti berikut.
1.      Menggunakan informasi tanya dengan menekankan kata-kata yang dipentingkan
2.      Menggunakan partikel –lah
3.      Menggunakan kata tanya apa atau apakah
4.      Menggunakan kata tidak atau bukan sebagai unsur penegas
5.      Sebagai penegasan benar tidaknya menggunakan kata bantu: benar, betul, jadi benar,jadi.
4.      Kalimat Tanya Tersamar
Adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tidak langsung bukan untuk menggali informasi, klarifikasi, dan konfirmasi, melainkan mengandung maksud-maksud lain
Beberapa model kalimat tanya tersamar antara lain seperti berikut
a.      Kalimat tanya tersamar untuk tujuan memohon
b.      Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meminta
c.       Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyeluruh
d.      Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak
e.      Kalimat tanya tersamar untuk tujuan merayu
f.        Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyindir (mengkritik,mencela, mengejek)
g.      Kalimat tanya tersamar untuk tujuan  meyakinkan
h.      Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyetujui
i.        Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyanggah
j.        Kalimat tanya tersamar untuk menawarkan sesuatu

BAB VI
MEMBUAT PARAFRASA LISAN DALAM KONTEKS BEKERJA

A.    Pengertian Parafrasa
Parafrasa mengandung arti pengungkapan kembali suatu tuturan atau karangan menjadi bentuk lain namuntidak mengubah pengertian awal.
B.    Cara Membuat Parafrasa
1.      Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai untuk memperoleh gambaran umum isi bacaan/tulisan.
2.      Bacalah naskah sekali lagi dengan memberi tanda pada bagia-bagian penting dan kata-kata kunci yang terdapat pada bacaan.
3.      Catatlah kalimat inti dan kata-kata kunci secara beurut.
4.      Kembangkan kalimat inti kata-kata kunci menjadi gagasan pokok yang sesuai dengan topik bacaan.
5.      Uraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraf yang singkat dengan bahsa sendiri.

Teknik membuat parafrasa lisan adalah seperti berikut.
1.      Membaca informasi secara cermat
2.      Memahami isi informasi secara umum
3.      Menulis inti atau pokok informasi dengan kalimat sendiri
4.      Mencatat kalimat pokok atau inti secara urut
5.      Mengembangkan kalimat inti  atau kata-kata kunci menjadi pokok-pokok pikiran yang sesuai dengan tema/topikninformasi sumber
6.      Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan kata atau kalimat sendiri.
7.      Jika kesulitan menguraikannya, hal dibawah ini dapat membantu
a.      Gunakan kata-kata yang bersinonim dengan kata aslinya
b.      Gunakan ungkapan yang sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan uraian aslinya.
c.       Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung atau kalimat aktif menjadi pasif
d.      Jika berbentuk narasi, bisa menggunakan kata ganti orang ketiga



BAB IIV
MENERAPKAN POLA GILIR DALAM BERKOMUNIKASI
A.  Menggunakan Kata, Bentukan kata, serta Kalimat yang Santun dalam Berkomunikasi
Perhatikan contoh berikut:
1.      Terimakasih saya ucapkan atas kehadiran bapak dan ibu sekalian di tempat ini dalam rangka memenuhi undangan kami
2.      Makasih,ya, atas kedatangannya kamu semua pada perayaan hari ulang tahunku
3.      Thanks berat, ye! Akhirnya, lu pada dateng juga ke sini tuk menuhin
Undangan gue.
B.   Memahami Pola Gilir dalam Berkomunikasi
Beberapa sikap yang harus dimiliki ketika menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi antara lain:
1.      Menghargai mitra bicara
2.      Peka terhadap kesempatan
3.      Sadar akan relevansi pembicaraan
4.      Memilih kata yang tepat
C.   Penerapan Pola Gilir dalam Berbagai Situasi
Menerapkan pola gilir berkomunikasi dapat terjadi pada situasi-situasi
1.      Suasana kehidupan sehari-hari seperti di rumah tangga di sekolah, di pasar, di kantor, di arisan, dan sanggar.
2.      Diskusi kelompok, seperti di sekolah dan di kampus, kegiatan pramuka.
3.      Film atau sinetron
4.      Naskah drama dan pementasan drama.

Berikut beberapa contoh penerapan pola gilir dalam berkomunikasi
1.      Penerapan pola gilir dalam diskusi
a.      Unsur-unsur diskusi
-          Pemimpin
-          Sekertaris
-          Penyaji
-          Peserta
b.      Jenis-jenis diskusi
-          Diskusi kelompok
-          Diskusi panel
-          Seminar
-          Simposium
-          Kongres
-          Konferensi
-          Lokakarya
-          Sarasehan
c.       Teknik dan Tahapan dalam diskusi

Ada dua tahap dalam pelaksanaan diskusi
1.      Tahapan persiapan
2.      Tahap pelaksanaan
3.      Acara tanya jawab
4.      Penutup.